DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR …………………………………………………………..
DAFTAR
ISI ……………………………………………………………………
BAB
I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ……………………………………………………………
1.2.Rumusan Masalah ………………………………………………………..
1.3.Tujuan …………………………………………………………………….
1.4.Manfaat ……………………………………………………………………
BAB
II PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN
1.1.Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga
Angin ………………………….
1.2.Komponen pada Sistem Pembangkit
Listrik Tenaga Angin…………….
1.3.Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit
Listrik Tenaga Angin………...
1.4.Perkembangan Pembangkit Listrik
Tenaga Angin di Indonesia dan
Dunia ……………………………………………………………………..
BAB
III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
………………………………………………………………
3.2. Saran
……………………………………………………………………..
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Saat
ini kebutuhan energi listrik di Indonesia semakin meningkat. Krisis listrik ini
sudah sejak lama menjadi persoalan dan telah dipredikasi oleh banyak ahli
energi di Indonesia sejak sepuluh tahun yang lalu. Kebutuhan energi ini
dapat meningkat secara eksponensial, baik ditinjau dari kapasitasnya,
kualitasnya maupun ditinjau dari tuntutan distribusinya.
Konsumsi
listrik di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan peningkatan
pertumbuhan ekonomi nasional. Peningkatan kebutuhan listrik ini dikemudian hari
yang diperkirakan dapat tumbuh rata-rata 6,5 persen per tahun hingga 2020.
Komsumsi listrik Indonesia yang begitu besar akan menjadi masalah bila dalam
penyediaannya tidak sejalan dengan kebutuhan. Kebutuhan pasokan energi listrik
yang terus-menerus dan berkualitas menjadi tuntutan yang harus dipenuhi oleh
negara.
Untuk
mengatasi pemenuhan kebutuhan listrik di atas, maka diperlukan sebuah sumber
energi baru yang mampu memenuhi kebutuhan listrik nasional yang semakin besar.
Angin, sebagai sumber yang tersedia di alam dapat dimanfaatkan sebagai slah
satu sumber energi listrik. Angin merupakan sumber energi yang tak ada habisnya
sehingga pemanfaatan sistem konversi energi angin akan berdampak positif
terhadap lingkungan.
Oleh
karena hal di atas, dirasa sangat perlu untuk mengetahui lebih dalam mengenai
angin dan pembangkit listrik tenaga angin ini. Selain itu juga perlu diketahui
proses pembangkitan listrik tenaga angin ini sehingga dapat dianalisa
keelebihan dan kekurangannya
dibandingkan dengan sistem pembangkit listrik lain.
dibandingkan dengan sistem pembangkit listrik lain.
1.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas
pada makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan pembangkit
listrik tenaga angin?
2. Apa saja komponen-komponen pada
pembangkit listrik tenaga angin?
3. Bagaimana proses pembangkitan
listrik dengan tenaga angin?
4. Apa kelebihan dan kekurangan
pembangkit listrik tenaga angin?
5. Bagaimana perkembangan pembangkit
listrik tenaga angin di Indonesia dan duinia?
1.3.Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, tujuan dari pembahasan makalah
ini yaitu:
1. Mengetahui pengertian dari
pembangkit listrik tenaga angin.
2. Mengetahui komponen-komponen pada
pembangkit listrik tenaga angin.
3. Mengetahui proses pembangkitan
listrik dengan menggunakan tanaga angin.
4. Mengetahui apa kelebihan dan
kekurangan pada pembangkit listrik tenaga ombak.
5. Perkembangan pembangkit listrik
tenaga angin di Indonesia dan duinia.
1.4.Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan
makalah ini yaitu :
1. Mengetahui mengenai pembangkit
listrik tenaga ombak.
2. Memenuhi tugas mata kuliah Teknik
Tenaga Listrik (TTL).
BAB II
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN
2.1.Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga
Angin
Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang
menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit
ini dapat mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan
menggunakan turbin angin atau kincir angin. Sistem pembangkitan listrik
menggunakan angin sebagai sumber energi merupakan sistem alternatif yang sangat
berkembang pesat, mengingat angin merupakan salah satu energi yang tidak
terbatas di alam.
2.2.Komponen pada Sistem Pembangkit
Listrik Tenaga Angin
Sistem pembangkit listrik tenaga angin ini merupakan pembangkit listrik yang menggunakan turbin angin (wind turbine) sebagai peralatan utamanya.
Gambar
1. Wind Turbine
Turbin angin terbagi dalam dua
kelompok yaitu turbin sumbu horisontal, turbin angin sumbu horisontal biasanya
baik memiliki dua atau tiga modul. Jenis lain yaitu turbin sumbu vertikal.
Turbin ini berbilah tiga dioperasikan melawan angin, dengan modul menghadap ke
angin.
Gambar 2.
Turbin angin sumbu horizontal
Gambar 3.
Turbin angin sumbu vertikal
Turbin
skala utility memiliki berbagai
ukuran, dari 100 kilowatt sampa dengan beberapa megawatt. Turbin besar
dikelompokkan bersama-sama ke arah angin,yang memberikan kekuatan massal ke
jaringan listrik. turbin kecil tunggal, di bawah 100 kilowatt dan digunakan
pada rumah, telekomunikasi, atau pemompaan air. Turbin kecil kadang-kadang
digunakan dalam kaitannya dengan generator diesel, baterai dan sistem
fotovoltaik. Sistem ini disebut sistem angin hibrid dan sering digunakan di
lokasi terpencil di luar jaringan, di mana tidak tersedia koneksi ke jaringan
utilitas.
Komponen-komponen
yang ada di dalam turbin angin yaitu :
a. Anemometer
Mengukur
kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin ke pengontrol.
b. Blades
Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin bertiup di atas menyebabkan pisau pisau untuk mengangkat dan berputar.
Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin bertiup di atas menyebabkan pisau pisau untuk mengangkat dan berputar.
c. Brake
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus karena tidak dapat menahan arus yang
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus karena tidak dapat menahan arus yang
cukup besar.
Gambar 4. Komponen pembangkit
listrik tenaga angin
d. Controller
Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam (mph) dan menutup mesin turbin sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan angin sekitar 55 mph di atas, karena dapat rusak karena angin yang kencang.
Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam (mph) dan menutup mesin turbin sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan angin sekitar 55 mph di atas, karena dapat rusak karena angin yang kencang.
e. Gear
box
Gears menghubungkan poros kecepatan
tinggi di poros kecepatan rendah dan meningkatkan kecepatan sekitar 30-60
rotasi per menit (rpm), sekitar 1000-1800 rpm, kecepatan rotasi yang diperlukan
oleh sebagian besar generator untuk menghasilkan listrik. gearbox adalah bagian
mahal (dan berat) dari turbin angin dan insinyur generator mengeksplorasi direct-drive yang beroperasi pada
kecepatan rotasi yang lebih rendah dan tidak perlu kotak gigi.
f. Generator
Biasanya standar induksi generator yang menghasilkan listrik dari 60 siklus listrik AC.
Biasanya standar induksi generator yang menghasilkan listrik dari 60 siklus listrik AC.
g. High-speed
shaft
Drive
generator.
h. Low-speed
shaft
Mengubah poros rotor kecepatan
rendah sekitar 30-60 rotasi per menit.
i.
Nacelle
Nacelle berada di atas menara dan berisi gear box, poros kecepatan rendah dan tinggi, generator, kontrol, dan rem.
Nacelle berada di atas menara dan berisi gear box, poros kecepatan rendah dan tinggi, generator, kontrol, dan rem.
j.
Pitch
Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan rotor dan menjaga rotor berputar dalam angin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk menghasilkan listrik.
Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan rotor dan menjaga rotor berputar dalam angin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk menghasilkan listrik.
k. Rotor
Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor
Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor
l.
Tower
Menara yang terbuat dari baja tabung (yang ditampilkan di sini), beton atau kisi baja. Karena kecepatan angin meningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan turbin untuk menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan listrik lebih banyak.
Menara yang terbuat dari baja tabung (yang ditampilkan di sini), beton atau kisi baja. Karena kecepatan angin meningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan turbin untuk menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan listrik lebih banyak.
m. Wind
direction
Ini adalah turbin pertama”yang
disebut karena beroperasi melawan angin. turbin lainnya dirancang untuk
menjalankan “melawan arah angin,” menghadap jauh dari angin.
n. Wind
vane
Tindakan arah angin dan
berkomunikasi dengan yaw drive untuk menggerakkan turbin dengan koneksi yang
benar dengan angin.
Gambar 5. Rincian dalam turbin angin
o. Yaw
drive
Yaw
drive yang
digunakan untuk menjaga rotor menghadap ke arah angin sebagai perubahan arah
angin.
p. Yaw
motor
Kekuatan
dari drive yaw.
q. Penyimpan energi (Battery)
Karena keterbatasan ketersediaan
akan energi angin (tidak sepanjang hari angin akan selalu tersedia) maka
ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu digunakan alat
penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi listrik. Ketika beban
penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika kecepatan angin suatu
daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listrik tidak dapat
terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu menyimpan sebagian energi yang dihasilkan
ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin angin berputar kencang atau saat
penggunaan daya pada masyarakat menurun.
2.3.Proses Pembangkitan Listrik Tenaga
Angin
Suatu pembangkit listrik dari energi angin merupakan hasil dari penggabungan dari bebrapa turbin angin sehingga akhirnya dapat menghasilkan listrik.
Suatu pembangkit listrik dari energi angin merupakan hasil dari penggabungan dari bebrapa turbin angin sehingga akhirnya dapat menghasilkan listrik.
Gambar 6.
Kumpulan turbin angin
Cara kerja dari pembangkitan listrik
tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin angin. Turbin angin
bekerja berkebalikan dengan kipas angin (bukan menggunakan listrik untuk
menghasilkan listrik, namun menggunakan angin untuk menghasilkan listrik).
Kemudian angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor
pada generator di bagian belakang turbin angin. Generator mengubah energi gerak
menjadi energi listrik dengan teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada
generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu di
sekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan
kawat yang membentuk loop. Ketika
poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator
yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan
arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan
melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat.
Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (alternating current) yang memiliki bentuk
gelombang kurang lebih sinusoidal. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan
kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan. Secara sederhana proses
pembangkitan
listrik dengan kincir angin adalah sebagai berikut :
Listrik dialirkan melalui kabel
transmisi dan didistribusikan ke rumah-rumah, kantor, sekolah, dan sebagainya.
Turbin untuk pemakaian umum
berukuran 50-750 kilowatt. Sebuah turbin kecil, kapasitas 50 kilowatt,
digunakan untuk perumahan, piringan parabola, atau pemompaan air. Berikut ini
merupakan syarat-syarat angin agar dapat digunakan sebagai pembangkit listrik
adalah :
2.4.Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit
Listrik Tenaga Angin
Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga
angin secara prinsipnya adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal
ini berarti eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya angin
yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karenanya
tenaga angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia di masa depan.
Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana
penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang atau polusi yang
berarti ke lingkungan.
Penetapan
sumber daya angin dan persetujuan untuk pengadaan ladang angin merupakan proses
yang paling lama untuk pengembangan proyek energi angin. Hal ini dapat memakan
waktu hingga 4 tahun dalam kasus ladang angin yang besar yang membutuhkan studi
dampak lingkungan yang luas.
Emisi
karbon ke lingkungan dalam sumber listrik tenaga angin diperoleh dari proses
manufaktur komponen serta proses pengerjaannya di tempat yang akan didirikan
pembangkit listrik tenaga angin. Namun dalam operasinya membangkitkan listrik,
secara praktis pembangkit listrik tenaga angin ini tidak menghasilkan emisi
yang berarti. Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan batubara,
emisi karbon dioksida pembangkit listrik tenaga angin ini hanya seperseratusnya
saja. Disamping karbon dioksida, pembangkit listrik tenaga angin menghasilkan
sulfur dioksida, nitrogen oksida, polutan atmosfir yang lebih sedikit jika
dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan menggunakan batubara ataupun gas.
Namun begitu, pembangkit listrik tenaga angin ini tidak sepenuhnya ramah lingkungan,
terdapat beberapa masalah yang terjadi akibat penggunaan sumber energi angin
sebagai pembangkit listrik, diantaranya adalah dampak visual , derau suara,
beberapa masalah ekologi, dan keindahan.
Dampak
visual biasanya merupakan hal yang paling serius dikritik. Penggunaan ladang
angin sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit dan
tidak mungkin untuk disembunyikan. Penempatan ladang angin pada lahan yang
masih dapat digunakan untuk keperluan yang lain dapat menjadi persoalan tersendiri
bagi penduduk setempat. Selain mengganggu pandangan akibat pemasangan barisan
pembangkit angin, penggunaan lahan untuk pembangkit angin dapat mengurangi
lahan pertanian serta pemukiman. Hal ini yang membuat pembangkitan tenaga angin
di daratan menjadi terbatas. Beberapa aturan mengenai tinggi bangunan juga
telah membuat pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dapat terhambat.
Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin angin juga dapat menyebabkan
terganggunya cahaya matahari yang masuk ke rumah-rumah penduduk. Perputaran
sudu-sudu menyebabkan cahaya matahari yang berkelap-kelip dan dapat mengganggu
pandangan penduduk setempat.
Efek
lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau frekuensi rendah.
Putaran dari sudu-sudu turbin angin dengan frekuensi konstan lebih mengganggu
daripada suara angin pada ranting pohon. Selain derau dari sudu-sudu turbin,
penggunaan gearbox serta generator dapat menyebabkan derau
suara mekanis dan juga derau suara listrik. Derau mekanik yang terjadi
disebabkan oleh operasi mekanis elemen-elemen yang berada dalam nacelle atau
rumah pembangkit listrik tenaga angin. Dalam keadaan tertentu turbin angin
dapat juga menyebabkan interferensi elektromagnetik, mengganggu penerimaan
sinyal televisi atau transmisi gelombang mikro untuk perkomunikasian.
Penentuan
ketinggian dari turbin angin dilakukan dengan menganalisa data turbulensi angin
dan kekuatan angin. Derau aerodinamis merupakan fungsi dari banyak faktor
seperti desain sudu, kecepatan perputaran, kecepatan angin, turbulensi aliran
masuk. Derau aerodinamis merupakan masalah lingkungan, oleh karena
itu kecepatan perputaran rotor perlu dibatasi di bawah 70m/s. Beberapa ilmuwan
berpendapat bahwa penggunaan skala besar dari pembangkit listrik tenaga angin
dapat merubah iklim lokal maupun global karena menggunakan energi kinetik angin
dan mengubah turbulensi udara pada daerah atmosfir.
Pengaruh
ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit tenaga angin adalah terhadap
populasi burung dan kelelawar. Burung dan kelelawar dapat terluka atau bahkan
mati akibat terbang melewati sudu-sudu yang sedang berputar. Namun dampak ini
masih lebih kecil jika dibandingkan dengan kematian burung-burung akibat
kendaraan, saluran transmisi listrik dan aktivitas manusia lainnya yang
melibatkan pembakaran bahan bakar fosil. Dalam beberapa studi yang telah
dilakukan, adanya pembangkit listrik tenaga angin ini dapat mengganggu migrasi
populasi burung dan kelelawar. Pembangunan pembangkit angin pada lahan yang bertanah
kurang bagus juga dapat menyebabkan rusaknya lahan di daerah tersebut.
Ladang
angin lepas pantai memiliki masalah tersendiri yang dapat mengganggu pelaut dan
kapal-kapal yang berlayar. Konstruksi tiang pembangkit listrik tenaga angin
dapat mengganggu permukaan dasar laut. Hal lain yang terjadi dengan konstruksi
di lepas pantai adalah terganggunya kehidupan bawah laut. Efek negatifnya
dapat terjadi seperti di Irlandia, dimana terjadinya polusi yang bertanggung
jawab atas berkurangnya stok ikan di daerah pemasangan turbin angin. Studi
baru-baru ini menemukan bahwa ladang pembangkit listrik tenaga angin
lepas pantai menambah 80 – 110 dB kepada noise frekuensi rendah yang dapat
mengganggu komunikasi ikan paus dan kemungkinan distribusi predator laut. Namun
begitu, ladang angin lepas pantai diharapkan dapat menjadi tempat pertumbuhan
bibit-bibit ikan yang baru. Karena memancing dan berlayar di daerah sekitar
ladang angin dilarang, maka spesies ikan dapat terjaga akibat adanya
pemancingan berlebih di laut.
Dalam
operasinya, pembangkit listrik tenaga angin bukan tanpa kegagalan dan
kecelakaan. Kegagalan operasi sudu-sudu dan juga jatuhnya es akibat perputaran
telah menyebabkan beberapa kecalakaan dan kematian. Kematian juga terjadi
kepada beberapa penerjun dan pesawat terbang kecil yang melewati turbin angin.
Reruntuhan puing-puing berat yang dapat terjadi merupakan bahaya yang
perlu diwaspadai, terutama di daerah padat penduduk dan jalan raya. Kebakaran
pada turbin angin dapat terjadi dan akan sangat sulit untuk dipadamkan
akibat tingginya posisi api sehingga dibiarkan begitu saja hingga terbakar
habis. Hal ini dapat menyebarkan asap beracun dan juga dapat menyebabkan
kebakaran berantai yang membakar habis ratusan acre lahan pertanian.
Hal ini pernah terjadi pada Taman Nasional Australia dimana 800 km2 tanah
terbakar. Kebocoran minyak pelumas juga dapat teradi dan dapat
menyebabkan terjadinya polusi daerah setempat, dalam beberapa kasus dapat
mengkontaminasi air minum.
Meskipun
dampak-dampak lingkungan ini menjadi ancaman dalam pembangunan pembangkit
listrik tenaga angin, namun jika dibandingkan dengan penggunaan energi fosil,
dampaknya masih jauh lebih kecil. Selain itu penggunaan energi angin dalam
kelistrikan telah turut serta dalam mengurangi emisi gas buang.
2.5.Perkembangan Pembangkit Listrik
Tenaga Angin di Indonesia dan Dunia
Pada
saat ini, sistem pembangkit listrik tenaga angin mendapat perhatian yang cukup
besar sebagai sumber energi alernatif yang bersih, aman, serta ramah lingkungan
serta kelebihan-kelebihan lain yang telah disebutkan sebelumnya di atas. Turbin
angin skala kecil mempunyai peranan penting terutama bagi daerah-daerah yang
belum terjangkau oleh jaringan listrik .Pemanfaatan energi angin merupakan
pemanfaatan energi terbaru yang paling berkembang saat ini. Berdasarkan
data dari WWEA (World Wind Energi Association), sampai dengan tahun 2007
perkiraan energi listrik yang dihasilkan oleh turbin angin mencapai 93,85 GW
dan menghasilkan lebih dari 1% dari total kelistrikan secara global. Amerika,
Spanyol dan China merupakan negara terdepan dalam pemanfaatan energi angin.
Diharapkan pada tahun 2010, total kapasitas pembangkit listrik tenaga angin
secara global mencapai 170 GigaWatt.
Indonesia,
negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah lautan dan mempunyai garis pantai
terpanjang di dunia yaitu ± 80.791,42 Km merupakan wilayah potensial untuk
pengembangan pembanglit listrik tenaga angin, namun sayang potensi ini
nampaknya belum dilirik oleh pemerintah. Sungguh ironis, disaat Indonesia menjadi
tuan rumah konfrensi dunia mengenai pemanasan global di Nusa Dua, Bali
pada akhir tahun 2007, pemerintah justru akan membangun pembangkit listrik
berbahan bakar batubara yang merupakan penyebab nomor 1 pemanasan global.
Namun,
pada akhir tahun 2007 telah dibangun kincir angin pembangkit dengan kapasitas
kurang dari 800 watt dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau Selayar
tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka
Belitung, masing-masing satu unit. Kemudian, di seluruh Indonesia, lima unit
kincir angin pembangkit berkapasitas masing-masing 80 kilowatt (kW) mulai
dibangun. Mengacu pada kebijakan energi nasional, maka pembangkit listrik
tenaga bayu (PLTB) ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat berdasarkan
pembahasan di atas adalah:
1. Pembangkit listrik tenaga angin
adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan angin sebagai sumber energi
untuk menghasilkan energi listrik.
2. Komponen utama dari pembangkit
listrik tenaga angin yaitu turbinangin (wind
turbine) yang di dalamnya terdapat komponen-komponen seperti anemometer,
blades, brake, controller, gear box, generator,
high-speed shaft, low-speed shaft,
nacelle, pitch, rotor, tower, wind
direction, wind vane, yaw drive, yaw motor, dan penyimpan energi (battery)
3. Cara kerja dari pembangkitan listrik
tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin angin. Turbin angin
bekerja berkebalikan dengan kipas. Kemudian angin akan memutar sudut
turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang
turbin angin. Generator inilah yang akan menghasilkan energi listrik.
4. Keuntungan utama dari penggunaan
pembangkit listrik tenaga adalah sifatnya yang terbarukan. Namun selain
kelebihan yang ada, pembangkit ini juga memiliki kekurangan, antara lain
membuat lebih buruk dampak visual, menyebabkan derau suara, beberapa masalah
ekologi, dan keindahan.
5. Pada akhir 2007 di Indonesia sudah
mulai dikembangkan pembangkit listrik tenaga angin. Sehingga pembangkit listrik
tenaga angin/bayu (PLTB) ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun
2025.
3.2
Saran
Saran yang dapat diberikan terhadap
pembahsan ini adalah agar sumber energi angin dapat lebih dimanfaatkan lagi
sehingga kris energi listrik dapat dikurangi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Alpen. 2010. Energi Angin Wind Turbine Wind Mill (online).
(http://www.alpensteel.com/article/47-103-energi-angin--wind-turbine--wind-mill/2460-turbin-angin-sumbu-horizontal.html,
diakses 22 Mei 2011).
Anonim1. 2008. Pembangkit Listrik Tenaga Angin (online).
(http://renewableenergyindonesia.wordpress.com/2008/03/05/pembangkit-listrik-tenaga-angin,
diakses 24 Mei 2011).
Anonim2. 2008. PLTA (online). , diakses 24 Mei 2011).
Anonim3. 2010. Cara Kerja PLTAngin dan Teknologinya (online).
(http://wong168.wordpress.com/2010/06/03/cara-kerja-plt-angin-dan-teknologinya,
diakses 24 Mei 2011).
Khazaku. 2010. Pembangkit Listrik Tenaga Angin (online).
(http://khanzaku.wordpress.com/2010/01/23/pembangkit-listrik-tenaga-angin,
diakses 22 Mei 2011).
Ilmi. 2010. Mengenal Lebih Jauh Proses Pembangkitan (online).
(http://ilmiyatul.wordpress.com/2010/09/28/mengenal-lebih-jauh-proses-pembangkitan,
diakses 22 Mei 2011).
Schazy. 2009. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin (online).
(http://schazymutz.blogspot.com/2009/05/sistem-teknologi-pembangkit-listrik_12.html,
diakses 22 Mei 2011).
- See more at: http://dwitaariyanti.blogspot.com/2011/06/pembangkit-listrik-tenaga-angin.html#sthash.gAW0FbKP.dpuf
ijin copas ya kak?
BalasHapus